Rabu, 01 April 2009

Hari-hari Setelah Pernikahan

Satu minggu setelah hari pernikahan, aku harus meninggalkan keluargaku yang telah merawatku dari kecil untuk memulai hidup baru dengan suamiku.
Aku akan memulai sebuah kehidupan di tempat yang baru, lingkungan yang baru dan pendamping yang baru.
Meski kami harus meninggalkan keluarga, kami merasa bahagia karena kami telah bersatu untuk bersama-sama mengarungi bahtera kehidupan ini.
Banyak jalan untuk megarungi kehidupan ini. Dan bukan hal yang mustahil jika terdapat kerikil atau bahkan duri di sepanjang jalan yang akan kita lalui itu.
Aku sangat bahagia menjalani hari-hari pertamaku bersama suamiku. Tapi kebahagiaan itu juga harus kami lalui dengan melewati duri-duri kecil dengan penuh hati-hati.
Yach...banyak cobaan yang harus kami terima dan kami lalui dengan penuh kesabaran. Dan nampaknya Allah terus menguji kesabaran kami.
Perbedaan dan kesalahfahaman adalah hal yang biasa terjadi antara pasangan suami istri. Dan itulah cobaan yang harus kami hadapi di hari-hari tahun pertama setelah kami menikah.
Pernikahan adalah sebuah kehidupan yang baru, dimana aku harus menyadari bahwa aku tidak lagi hanya mengharapkan perhatian dan kasih sayang, tap aku juga harus memberikan kasih sayang dan perhatian itu kepada suamiku.
Saling memberi, saling melengkapi dan saling memahami. Itulah kunci utama dalam kehidupan rumah tangga.
Terkadang aku masih menampakkan sifat kekanak-kanakanku di depan suamiku, api aku bersyukur karena sumiku bisa memahami keadaanku dan terus mencoba untuk menasihatiku dan mengajariku untuk bersikap lebih dewasa.
Pada mulanya aku tidak bisa menerima perbedaan dan kesalahfahaman yang terjadi di antara kami berdua. Tapi lambat laun aku sadar bahwa itulah yang bisa mengantarkanku menjadi lebih dewasa dalam menghadapi semua permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga kami.
Aku yakin ketika aku bisa memberi,melengkapi dan memahami suamiku, maka akupun akan mendapatkan itu semua dari suamiku.
"No one is perfect" tidak ada satupun orang yang sempurna. Ketika aku memiliki kekurangan, aku yakin bahwa suamiku akan melengkap kekuranganku itu dan ketika suamiku memiliki kekurangan akupun akan berusaha untuk melengkapi kekurangan itu. Karena hakikat pernikahan adalah menyatukan dua insan yang berbeda untuk saling melengkapi satu sama lain.
Apa yang kita bayangkan terkadang tidak seindah apa yang kita alami. Tapi apa yang kita alami akan terasa lebih indah jika kita bisa menjalaninya dengan selalu bersabar, tawakkal dan bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada kita.
Suamiku adalah pangeranku, keluargaku adalah permataku dan rumahku adalah surgaku. Aku akan selalu menjaganya dari badai yang menerjangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar